Pastikan Tubuh Terlindungi dari Virus dan Bakteri, Inilah 7 Kelainan pada Sel Darah Putih

Ini Kelainan Darah yang Berhubungan dengan Sel Darah Putih

Kelainan pada sel darah putih merupakan suatu kondisi disaat tubuh terlalu banyak terlalu sedikit sel darah putih. Sel-sel darah putih yang diproduki pada sumsum tulang akan terlibat untuk memainkan peran sangat penting untuk kemampuan sistem kekebalan tubuh.

Kelainan pada sel darah putih ada yang memiliki sifat yang jinak dan juga ganas. Kelainan ini bisa terjadi pada anak-anak ataupun orang dewasa. Berikut ini ada beberapa penjelasan mengenai kelainan pada sel darah putih yang harus kalian ketahui.

  1. Sindrom Mielodisplastik

Sindrom Mielodisplastik merupakan kondisi yang dapat mempengaruhi sel darah putih pada sumsum tulang. Dalam kondisi seperti ini, tubuh akan menghasilkan banyak sekali sel yang belum matang.

Dengan banyaknya sel darah putih yang belum matang ini bisa menghancurkan sel-sel dewasa atau sel-sel sehat. Sindrom Mielodisplastik bisa berkembang dengan baik secara perlahan atau cepat. Terkadang, kondisi ini juga bisa berkembang menjadi leukemia.

  1. Leukemia

Leukemis adalah salah satu jenis kanker yang dapat menyerang sel darah. Biasanya, leukemia timbul pada kanker yang terjadi pada sel darah putih.

Seseorang yang memiliki leukemia akan memiliki sel darah putih yang sudah tidak berfungsi dengan semestinya. Selain itu, sel darah putihnya memungkin terbelah dengan cepat hingga akhirnya mengerluarkan sel-sel normal.

  1. Limfoma

Sistem kerja limfatik merupakan pembuluh yang berfungsi untuk mentransfer cairan getah bening ke seluruh tubuh atau kumpulan kelenjar getah bening. Komponen dari cairan getah bening ini adalah sel darah putih.

Fungsi utama dari sistem limfatik ini untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan virus, namun sel-sel getah bening limfosit ini bisa berkembang menjadi kanker limfoma.

  1. Leukositosis

Kelainan yang satu ini adalah kondisi disaat jumlah sel darah putih lebih banyak daripada batas normal. Naiknya jumlah sel darah purih ini dikarenakan adanya aktivitas tertentu, namun ada juga kondisi lain yang bisa menyebabkan peningkatan pada leukosit.

Seseorang yang berdiagnosa leukositosis biasanya menggunakan tes hitunh darah lengkap atau CBC. Selain itu, ada tes diff atau diferensi sel darah purih yang terkadang dilakukan di waktu yang bersamaan.

  1. Neutropenia

Tipe dari sel-sel darah putih yang bisa melawan bakteri adalah neutrofil. Namun disaat jumlah neutrofil-nya rendah, maka disebut neutropenia. Munculnya neutropenia ini dikarenakan oleh infeksi virus.

Disaat virus ini menyerang tubuh, maka akan terjadi penurunan produksi neutrofil yang menyebabkan neutropenia. Disaat infeksi tersebut hilang, neutrofil akan kembali pada jumlah yang normal.

  1. Chronic Granulomatous Disease

CGD atau chronic granulomatous disease merupakan kelainan yang terjadi pada saat fagosit yang merupakan jenis sel darah putih untuk membantu tubuh untuk melawan infeksi, tidak bekerja dengan baik. Akhirnya, fagosit tidak bisa melindungi tubuh dari jamur dan infeksi bakteri.

Seseorang dengan pengidap CGD bisa mengembangkan infeksi di berbagai organ tubuh, seperti kulit, kelenjar getah bening, paru-paru, usus, perut, hati. Biasanya seseorang didiagnosis CGD di masa anak-anak, namun sebagian orang juga bsia didiagnosa setelah menjelang dewasa.

  1. Defisiensi Adhesi Leukosit

Kelainan sel darah putih ini merupakan kondisi yang dikarenakan oleh defisiensi glikoprotein adhesive di leukosit atau permukaan sel darah putih. Fungsi dari glikoprotein ini untuk memfasilitasi ingeraksi seluler, pergerakan sel, interaksi dengan fragmen komplemen, dan perlekatan sel pada dinding pembuluh darah.

Dengan kekurangan glikoprotein bisa meruksak kemampuan limfosit dan granulosit untuk mengeluarkan kompartemen intravaskula dan sitotoksik untuk dapat menghacurkan bakteri.