Talkingparkbench – Makam Sunan Gunung Jati merupakan salah satu dari Sembilan Makam Wali, atau disebut juga Wali Songo, yang sering digunakan sebagai tempat Wisata religi atau ziarah, sekaligus sebagai catatan sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia.
Makam Sunan Gunung Jati terletak di Kabupaten Cirebon dan merupakan salah satu tempat ziarah yang paling banyak dikunjungi di Jawa Barat. Kunjungan ke makam Sunan Gunung Jati tidak hanya didominasi oleh masyarakat dari Jawa Barat, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia.
Apalagi yang datang tidak hanya kalangan muslim saja. Banyak dari mereka yang beragama Buddha dan Konghucu berziarah ke makam tersebut.
Tentu saja, ada alasan bagus mengapa hal itu bisa terjadi. Salah satu alasannya karena di kawasan makam Sunan Gunung Jati terdapat makam istrinya, Putri Ong Tien Nio yang keturunan Tionghoa tepatnya keturunan Kaisar Dinasti Ming.
Sunan Gunung Jati lahir pada tahun 1450 M, namun ada yang mengatakan lahir pada tahun 1448 M. Memasuki usia dewasa, sekitar tahun 1470, ia menikah dengan adik Bupati Banten saat itu, Nyai Kawunganten. Dari pernikahan ini lahirlah Ratu Wulung Ayu dan Maulana Hasanuddin. Maulana Hasanuddin-lah yang kemudian menjadi raja pertama Banten.
Syekh Syarif Hidayatullah wafat di rahmatullah pada tanggal 26 Rayagung tahun 891 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 1568 M. Tanggal Jawa adalah 11 Krisnapaksa dari bulan Hadramasa tahun 1491 Saka. Dia meninggal pada usia 120 tahun.
Dengan usia yang begitu panjang, putra dan cucunya tidak sempat memimpin Cirebon, karena mereka meninggal lebih dulu. Kepemimpinannya dilanjutkan oleh cicitnya yang memimpin Kesultanan Cirebon setelah Syarif Hidayatullah wafat. Syekh Syarif Hidayatullah kemudian dikenal sebagai Sunan Gunung Jati karena dimakamkan di Bukit Gunung Jati.
Daya Tarik Makam Sunan Gunung Jati Cirebon
1. 9 Pintu Utama Dan 7 Sumur
Makam Sunan Gunung Jati terletak di area pemakaman tertinggi, atau biasa disebut dengan Gerbang 9. Untuk mencapai lokasi utama Makam Sunan Gunung Jati terdapat akses berupa tangga dan melalui beberapa pintu gerbang utama, berjumlah 9 pintu. .
Namun, tidak semua orang bisa masuk dan diperbolehkan memasuki lokasi utama makam Sunan Gunung Jati. Satu-satunya yang berwenang adalah keturunan Sunan Gunung Jati. Apalagi bagi jemaah haji yang datang, umumnya dianjurkan untuk mandi daripada 7 sumur tersebut. Lokasinya berseberangan dengan area makam Sunan Gunung Jati.
2. Makam Putri Ong Tien Nio
Selain makam Sunan Gunung Jati, serta makam keturunan Sunan Gunung Jati, di kawasan ini juga terdapat makam yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para peziarah. Makam yang dimaksud adalah makam Putri Ong Tien Nio, gadis etnis Tionghoa yang berasal dari Kerajaan Dinasti Ming, sekaligus istri Sunan Gunung Jati.
Area makam sang putri didominasi oleh ornamen Cina. Dan makam tersebut tidak hanya dikunjungi oleh umat Islam, tetapi juga oleh pemeluk agama lain yang berziarah ke makam Putri Ong Tien Nio.